Iblis merupakan
musuh bagi umat manusia, sepanjang hidupnya Iblis sudah bersumpah kepada Allah
bahwa ia akan berusaha untuk menyesatkan anak cucu Adam yang jauh dari jalan
Allah agar mereka mau menjadi pengikutnya dan menjadi orang-orang yang
tersesat. Untuk itu, marilah kita lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT agar
kita tidak terhasut oleh tipu daya Iblis.
Tapi, tahukah Anda bahwa jauh sebelum nabi Adam diciptakan,
Iblis adalah merupakan makhluk yang mulia disisi Allah dan merupakan salah satu
makhluk yang paling di hormati oleh Malaikat. Kasih sayang Allah terbesar
kepada Iblis adalah bahwa yang pertama dia telah mendapatkan taufik untuk
menyembah Allah SWT. Yang kedua karena ibadahnya yang banyak, dia dimasukkan ke
dalam kumpulan para malaikat. Dan sebaik-baik pertolongan Allah kepadanya
adalah ia menjadi teman pendamping para malaikat sehingga dapat memahami
keindahan, kesucian dan kebersihan mereka.
Saking mulianya Iblis pada masa itu, dalam sebuah kitab
karangan Imam al-Ghazali menyebutkan bahwa Iblis itu sesungguhnya namanya
disebut sebagai al-Abid (ahli ibadah) pada langit yang pertama, lalu langit
yang kedua disebut az-Zahid, kemudian langit ketiga namanya disebut al-Arif,
pada langit keempat namanya adalah al-Wali, pada langit kelima namanya disebut
at-Taqi, pada langit keenam namanya disebut al-Kazin, dan pada langit ketujuh
namanya disebut Azazil manakala dalam Luh Mahfudz (Lauhul Mahfudz) namanya
ialah Iblis.
Dikisahkan Iblis dulunya adalah ahli ibadah yang tidak
pernah membangkang dan mengeluh terhadap perintah-perintah Allah. Ia pernah
bersujud kepada Allah selama 1000 tahun lamanya dan ia sangat giat dalam
beribadah.
Bahkan Iblis pernah menjadi Sayyidul Malaikat (Penghulu atau
Pemimpin Malaikat), dan Khozinul Jannah (Bendahara Surga). Namun, lama-kelamaan
Iblis menjadi sombong dan angkuh. Ia menganggap bahwa dirinya adalah makhluk
yang paling tinggi derajatnya di antara makhluk-makhluk Allah yang lain.
Hingga pada suatu saat ketika Allah baru saja menciptakan
Adam sebagai manusia, maka Allah memerintahkan Iblis untuk bersujud kepada
Adam, lalu Iblis berkata, "Adakah Engkau mengutamakannya daripada aku,
sedangkan aku lebih baik daripadanya. Engkau jadikan aku daripada api dan
Engkau jadikan Adam dari pada tanah.". Kemudian Allah berfirman kepada
Iblis, "Aku membuat apa yang Aku kehendaki.".
Iblis, "Aku membuat apa yang Aku kehendaki.".
Oleh karena iblis memandang dirinya penuh keagungan, maka
dia enggan sujud kepada Adam karena ia merasa bangga dan sombong. Dia berdiri
tegak hingga malaikat selesai bersujud. Ketika para malaikat mengangkat kepala
mereka, mereka mendapati Iblis tidak sujud sedang mereka telah selesai sujud.
Maka para malaikat bersujud kembali untuk kali kedua kerana
bersyukur, tetapi Iblis telah dirasuki oleh sifat angkuh dan sombong tetap
enggan sujud. Dia berdiri tegak dan berpaling dari para malaikat yang sedang
bersujud. Dia tidak ingin mengikuti mereka dan tidak pula dia merasa menyesal
atas pembangkangannya terhadap Allah.
Kemudian Allah merubahkan mukanya pada asalnya yang sangat
indah cemerlangan ke bentuk hina yang menyerupai babi hutan. Allah membentuk
kepalanya seperti kepala unta, dadanya seperti daging yang menonjol di atas
punggung, wajah yang ada di antara dada dan kepala itu seperti wajah kera,
kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya.
Lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam, kedua
bibirnya seperti bibir lembu, taringnya keluar seperti taring babi hutan dan
janggut terdapat sebanyak tujuh helai.
Setelah itu, lalu Allah mengusirnya dari surga, bahkan dari
langit, dari bumi dan ke beberapa jazirah. Dia tidak akan masuk ke bumi
melainkan dengan cara sembunyi, Allah melaknatnya hingga hari kiamat kerana dia
menjadi kafir.
Meski Iblis pada sebelumnya sangat indah cemerlang rupanya,
mempunyai sayap empat, banyak ilmu, banyak ibadah serta menjadi kebanggan para
malaikat dan pemukanya, dan dia juga pemimpin para malaikat karubiyin dan
banyak lagi, tetapi semua itu tidak menjadi jaminan sama sekali baginya.
Ketika Allah membalas tipu daya iblis, maka menangislah
Malaikat Jibril dan Mikail. Lalu Allah S.W.T berfirman kepada para Malaikat,
"Apakah yang membuat kamu menangis?", lalu mereka menjawab, "Ya
Allah! Kami tidaklah aman dari tipu dayamu.". Kemudian Allah kembali
berfirman kepada Malaikat, "Begitulah Aku. Jadilah engkau berdua tidak
aman dari tipu dayaKu.".
Setelah di usir dari surga, maka Iblis berkata, "Ya
Tuhanku, Engkau telah mengusir aku dari Surga disebabkan Adam, dan aku tidak
menguasainya melainkan dengan penguasaan-Mu." Lalu Allah berfirman pada
Iblis, "Engkau dikuasakan atas dia, yakni atas anak cucunya, sebab para
nabi adalah maksum.". Berkata lagi iblis, "Tambahkanlah lagi
untukku." Allah berfirman, "Tidak akan dilahirkan seorang anak
baginya kecuali tentu dilahirkan untukmu dua padanya.".
Berkata iblis lagi, "Tambahkanlah lagi untukku."
Lalu Allah berfirman, "Dada-dada mereka adalah rumahmu, engkau berjalan di
sana sejalan dengan peredaran darah.". Berkata iblis lagi,
"Tambahkanlah lagi untukku.", maka Allah berfirman lagi yang
bermaksud, "Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukan
yang berjalan kaki, artinya mintalah tolong menghadapi mereka dengan
pembantu-pembantumu, baik yang naik kuda maupun yang berjalan kaki. Dan
berserikatlah dengan mereka pada harta, yaitu mendorong mereka mengusahakannya
dan mengarahkannya ke dalam haram. Dan pada anak-anak, yaitu dengan
menganjurkan mereka dalam membuat perantara mendapat anak dengan cara yang
dilarang, seperti melakukan senggama dalam masa haid, berbuat perkara-perkara
syirik mengenai anak-anak itu dengan memberi nama mereka Abdul Uzza,
menyesatkan mereka dengan cara mendorong ke arah agama yang batil, mata
pencarian yang tercela dan perbuatan-perbuatan yang jahat dan berjanjilah
mereka.".
Hal ini juga disebutkan dalam surah al-Isra ayat 64 yang
artinya:
"Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara
mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan
pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan
anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan
kepada mereka melainkan tipuan belaka." [QS. Al-Isra ayat 64]
Sebelum dilaknat Allah, Iblis pernah melakukan tugas-tugas
mulia yang diperintahkan Allah kepadanya yaitu:
1. Iblis sebagai penjaga surga dalam kurun waktu 40.000
tahun.
2. Iblis pernah hidup bersama bergabung dengan Malaikat
selama 80.000 tahun.
3. Iblis diangkat menjadi penasehat Malaikat selama 20.000
tahun.
4. Iblis menjadi pemimpin malaikat karobiyyun dalam waktu
30.000 tahun.
5. Iblis melakukan thowaf (mengelilingi) arasy bersama para
malaikat dalam waktu 14.000 tahun.
Jadi, keseluruhan Iblis beribadah melakukan semua perintah
Allah dalam kurun waktu 185.000 tahun lebih. Selama dalam ibadahnya seperti
kita umat Islam, melakukan sholat, puasa, thowaf dengan para malaikat
(mengelilingi baitul makmur di Arsy).
Iblis tidak merasa lelah dan mengeluh dalam menjalankan
perintah Allah yang mulia ini. Iblis menjalankan dengan ikhlas, tidak ada niat
apapun kecuali karena Allah semata.
Pada masa itu malaikat dan lainnya memberi gelar kepada
Iblis Al A'ziz (makhluk Allah yang termulia), ada yang memberi gelar A'zazil
(panglima besar malaikat).
Menurut kitab tafsir Munir dan Showi, Iblis beribadah pada
Allah dalam masa 80.000 tahun, thowaf di baitul Makmur dan Arsy selama 14.000
tahun. Oleh karenanya dilangit pertama sampai ketujuh Iblis begitu dihormati
oleh para Malaikat.
Malaikat di penjuru alam semesta, dari bumi, langit, baitul
makmur, arsy, dan sebagainya, mereka semua menghormati pada Iblis sebagai
makhluk Allah yang terhormat dan termulia, sehingga bila Iblis lewat di depan
para malaikat, maka malaikat menghormati pada Iblis, bagaikan penghormatan
prajurit kepada komandannya, pengawal istana pada rajanya, sehingga
terhormatlah nama Iblis di penjuru alam semesta.
Namun sayang, di lauhul mahfudz, tulisan Iblis terselubung
rapi tidak satupun makhluk yang tahu kecuali Allah, tertera Al-kafir Al-mal'un
(Iblis inkar terkutuk). Dalam sumber lain, Iblis pada mulanya bernama Azazil
dan tinggal di bumi. Azazil adalah jin yang taat kepada Allah dan memang Iblis
sebenarnya adalah dari golongan Jin seperti pada firman Allah,
"Dan ingatlah ketika kami berfirman kepada para malaikat
'Sujudlah kepada Adam,' maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari
golongan Jin, maka ia mendurhakai Tuhannya" [QS. Al-Kahfi ayat 50]
Dia menyembah Allah selama 1000 tahun, lalu Allah swt
mengangkatnya ke langit pertama. Di langit pertama, Azazil beribadah menyembah
Allah selama 1000 tahun. Kemudian dia diangkat ke langit kedua, begitu
seterusnya hingga akhirnya dia diangkat menjadi imam para malaikat.
Apa pun perintah Allah kepada malaikat juga adalah perintah
baginya, karena dialah imam para malaikat yang memimpin malaikat. Azazil adalah
imam dari seluruh malaikat (Al-muqorrobun, imamul jami'il malaikat).
Ada riwayat yang menyatakan Azazil beribadah kepada Allah
selama 80.000 tahun dan tiada tempat di dunia ini yang tidak dijadikan tempat
sujudnya ke hadirat Allah SWT.
Dalam satu riwayat menceritakan, malaikat Israfil melihat
yang tersurat di Luh Mahfuz ada tercatat satu suratan yang berbunyi:
"Adanya satu hamba Allah yang beribadah selama 80.000 tahun tetapi hanya
kerana satu kesalahan, maka ibadah hamba itu tidak diterima Allah dan hamba itu
terlaknat sehingga hari Kiamat.".
Maka menangislah Israfil karena bimbang makhluk yang
tersurat di Loh Mahfuz itu adalah dirinya. Maka diceritakanlah Israfil kepada
segala malaikat pengalamannya melihat apa yang tersurat di Loh Mahfuz.
Maka menangislah sekelian para malaikat karena takut dan
bimbang dengan nasib mereka. Lalu semua malaikat datang menemui Azazil yang
menjadi imam para malaikat, agar Azazil mendoakan keselamatan dunia dan akhirat
kepada seluruh malaikat.
Azazil pun mendoakan keselamatan di dunia dan akhirat kepada
seluruh malaikat dengan doa: "Ya Allah, janganlah Engkau murka terhadap
mereka (para malaikat)." Namun, Azazil lupa untuk mendoakan keselamatan
untuk dirinya. Setelah mendoakan semua para malaikat, Azazil terus menuju ke
surga. Di atas pintu surga, Azazil terlihat suratan yang menyatakan: "Ada
satu hamba dari kalangan hamba-hamba Allah yang muqarrabin yang telah
diperintahkan Allah untuk membuat satu tugasan, tapi hamba tersebut mengengkari
perintah Allah. Lalu dia tergolong dalam golongan yang sesat dan
terlaknat.".
Lalu Allah Menciptakan Adam as, dan memerintahkan malaikat
untuk sujud menghormat kepada Adam. Azazil, sebagai imam para malaikat,
sepatutnya lebih dahulu bersujud memimpin para malaikat. Tetapi, dia menolak,
karena dia merasa bahawa dirinya lebih baik dari pada Adam. Sementara para
malaikat lain terus sujud tanpa dipimpin oleh Azazil.
Bukan saja enggan sujud, Azazil malah sombong dan menjawab
kepada Allah: "Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para
malaikat: 'Sujudlah kamu semua kepada Adam', lalu mereka sujud kecuali iblis.
Dia berkata: 'Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari
tanah?'" [QS. Al-Isra ayat 61]
Kesombongan Iblis ini berpuncak pada iri hati dan kedengkian
Iblis terhadap Adam. Ia tidak terima karena Allah akan menciptakan Adam sebagai
khalifah di bumi. Karena ia merasa lebih mulia dari Adam yang diciptakan dari
tanah, sedangkan ia lebih mulia karena diciptakan dari api.
Ia durhaka kepada Allah, takabur dan lupa akan dirinya
dimata Allah. Tak seharusnya ia membangkang perintah Tuhannya. Maka setelah
itu, Iblis akhirnya diusir dari surga. Namanya dirubah menjadi Iblis dan dia
bersumpah akan menyesatkan manusia dibumi.
"Dia (iblis) berkata: "Terangkanlah kepadaku
inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau
memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku
sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil". [QS. Al-Isra ayat 62]
Kemudian Allah berfirman, "Tuhan berfirman:
"Pergilah, barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka
sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan
yang cukup." [QS. Al-Isra ayat 63]
Dari kisah ini kita bisa mendapatkan pelajaran bahwa Iblis
yang dulunya adalah ahli Ibadah dan makhluk Allah yang mulia sekalipun bisa
menjadi makhluk yang dilaknat oleh Allah karena kesalahannya. Untuk itu,
sebaiknya kita menjauhi sifat-sifat Iblis seperti sombong, angkuh iri dengki
dan yang lainnya agar kita terhindar dari laknat Allah.